Minggu, 18 Maret 2012

K E R I K I L



Cobalah terbarkan kerikil kedalam air, biarkan memercik, dan batu itupun akan menghilang. Tapi, aka nada belasan riak yang berputar, menjauh dan lepas dari pandang. Lingkaran itu akan menyebar dan mengalir, dan tak ada yang tahu kapan akan berakhir.

Cobalah tebarkan kerikil kedalam air, dalam sekejap mungkin ia tak terkenang. Namun, akan ada gelombang kecil yang terus mengembang. Dan gelombang itu akan terus berpusar, dan mungkin akan menjadi gelombang badai. Bisa jadi, hanya lewat kerikil kita kan merusak sungai.

Cobalah tebarkan caci dan tekun dalam memaki, dalam sesaat kata itu mungkin kan terlupa, tapi nanti pasti akan selalu ada jiea dan hati yang terluka. Hati itu kan tetap merana, tak ada yang tahu kapan dia tetap ada. Dan bisa jadi, tak ada yang kita bisa perbuat, saat maki sudah tertanam di dada.

Cobalah, sampaikan kata-kata benci, dalam sekejap mungkin ia tak akan terkenang, tapi yakinlah akan timbul jiwa-jiwa pendendam dan aka nada air mata yang berlinang. Dan bisa jadi dalam derai air mata itu akan ada harapan-harapana yang hilang dan membantu.

TETAPI…. ! Cobalah kata-kata bijak dan menyenangkan, dalam semenit mungkin ia kan terlupa, namun yakinlah, akan nada riak-riak gelombang bahagia bahagia kan tercipta. Aka nada pusaran-pusaran cinta yang terus membesar, hingga kita seolah tak percaya pada semua kata yang telah kita tebar. (Eyang – P. Yon – 02032012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar