Cobalah terbarkan kerikil kedalam air, biarkan memercik, dan
batu itupun akan menghilang. Tapi, aka nada belasan riak yang berputar, menjauh
dan lepas dari pandang. Lingkaran itu akan menyebar dan mengalir, dan tak ada
yang tahu kapan akan berakhir.
Cobalah tebarkan kerikil kedalam air, dalam sekejap mungkin
ia tak terkenang. Namun, akan ada gelombang kecil yang terus mengembang. Dan
gelombang itu akan terus berpusar, dan mungkin akan menjadi gelombang badai.
Bisa jadi, hanya lewat kerikil kita kan merusak sungai.
Cobalah tebarkan caci dan tekun dalam memaki, dalam sesaat
kata itu mungkin kan terlupa, tapi nanti pasti akan selalu ada jiea dan hati
yang terluka. Hati itu kan tetap merana, tak ada yang tahu kapan dia tetap ada.
Dan bisa jadi, tak ada yang kita bisa perbuat, saat maki sudah tertanam di
dada.
Cobalah, sampaikan kata-kata benci, dalam sekejap mungkin ia
tak akan terkenang, tapi yakinlah akan timbul jiwa-jiwa pendendam dan aka nada
air mata yang berlinang. Dan bisa jadi dalam derai air mata itu akan ada
harapan-harapana yang hilang dan membantu.
TETAPI…. ! Cobalah kata-kata bijak dan menyenangkan, dalam
semenit mungkin ia kan terlupa, namun yakinlah, akan nada riak-riak gelombang
bahagia bahagia kan tercipta. Aka nada pusaran-pusaran cinta yang terus
membesar, hingga kita seolah tak percaya pada semua kata yang telah kita tebar.
(Eyang – P. Yon – 02032012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar