Minggu, 18 Maret 2012

KUPU – KUPU



Seseorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Suatu hari lubang kecil muncul, orang itu duduk dan mengamati dalam beberapa jam ketka kupu-kiupu itu berjuang memaksa dirinya melewati lubang lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya kupu-kupu itu telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi. Akhirnya orang itu memutuskan untuk membantunya, dia ambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Akhirnya kupu-kupu itu keluar dengan mudahnya. Namun kupu-kupu itu mempunyai tubuh gembung dan kecil serta sayap-sayapnya mengkerut.

Orang itu terus mengamatinya karena dia berharap bahwa pada suatu saat nanti sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuh kupu-kupu itu ysng mungkn akan berkembang. Namun semuanya tidak pernah akan terjadi. Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Kupu-kupu itu tidak akan akan pernah bisa terbang.

Yang tidak dimengerti dari kebaikan orang itu adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah JALAN TUHAN untuk memaksa cairan dari kupu-kupu itu masuk kedalam sayap-sayapnya sedemikian rupa, sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut. Kadang-kadang perjuangan adalah yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin melumpuhkan kita, dan kita mungkin tak sekuat yang semestinya kita mampu. Kita mungkin tak pernah dapat terbang. (Eyang – P. Yon – 01032012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar