Sabtu, 25 Oktober 2014

DISIPLIN SEPERTI MATAHARI

DISIPLIN SEPERTI MATAHARI :

Banyak orang jam tidur malam tidak mau tidur, jam bangun pagi masih ingin tidur. Hal ini terjadi, karena kelalaian dan kurangnya kedisiplinan hidup.

Marilah belajar seperti Matahari, selalu disiplin waktu terbit dan tenggelam. Dengan kedisiplinan ini, Matahari tidak pernah berkata kurang waktu atau tidak punya waktu.

Dengan waktu yang sama, Matahari dapat terus memberi kehidupan kepada makhluk seisi bumi ini.

Mari belajar memanfaatkan waktu untuk mengembangkan diri sendiri, dan untuk memberi kepedulian kepada sesama.

Kedisiplinan adalah kunci keberhasilan. Seperti sang MATAHARI.

Salam semangat untuk sukses.

KEKUATAN SEORANG PRIA

KEKUATAN SEORANG PRIA.
Kekuatan seorang pria tidak tercermin pada lebar bahunya.Tapi dalam lebar tangan yang merangkul keluarganya.

Kekuatan seorang pria tidak dalam nada keras suaranya.Tapi dalam kata-kata lembut yang diucapkannya.

Kekuatan seorang pria bukan dari banyak teman-temannya.Tapi bagaimana cara baiknya ia memperlakukan istri dan anak-anaknya.

Kekuatan seorang pria bukan hanya dihormati ditempat kerjanya. Tetapi juga bagaimana ia dihormati di rumahnya.

Kekuatan seorang pria tidak dalam cara keras ia memukul. Tapi dalam sentuhan lembutnya.

Kekuatan seorang pria bukan pada bidang dadanya. Tapi dalam hatinya yang terletak di dalam dada.

Kekuatan seorang pria bukan dari berapa banyak yang dicintainya. Tapi pada kesetiaannya kepada seorang wanita.

Kekuatan pria bukan ia seberapa kuat mengangkat. Tapi seberapa dalam beban yang di tangannya.

Minggu, 12 Oktober 2014

KUMPULAN RENUNGAN KEHIDUPAN.


♡ Mampu mengalah, hidup akan terasa sangat tentram, saling bersitegang akan mendatangkan malapetaka.

♡ Hari ini boleh jadi kita bertanya, dan besok orang akan bertanya.

♡ Terasa nyaman dan indah ketika kita menyadari telah melaku
kan kesalahan atau kekeliruan lalu kita berusaha untuk memperbaikinya.

♡ Kesibukan dan rutinitas tugas seringkali mengurangi perhatian kita pada orang2 yg kita sayangi. Sekedar say hallo utk beberapa detik di tengah kesibukan kita utk orang2 yg kita sayangi akan mendatangkan kebahagiaan dan kenyamanan. Sudahkah hari ini kita menelpon orang2 yang kita sayangi... ?


♡ Mampu mengalah, hidup akan terasa sangat tentram, saling bersitegang akan mendatangkan malapetaka.

♡ Hari ini boleh jadi kita bertanya, dan besok orang akan bertanya.

♡ Terasa nyaman dan indah ketika kita menyadari telah melaku
kan kesalahan atau kekeliruan lalu kita berusaha untuk memperbaikinya.

♡ Kesibukan dan rutinitas tugas seringkali mengurangi perhatian kita pada orang2 yg kita sayangi. Sekedar say hallo utk beberapa detik di tengah kesibukan kita utk orang2 yg kita sayangi akan mendatangkan kebahagiaan dan kenyamanan. Sudahkah hari ini kita menelpon orang2 yang kita sayangi... ?



Jumat, 10 Oktober 2014

RENUNGAN :

RENUNGAN DIHARI TUA"

1. Sisα hίdυρ semakin pendek,
» yang bisa kita makan, makanlah;
» yg. bisa kita pakai, pakailah;
» yg. ingin kita beli, belilah;
» kalau masih bisa memberi,     memberilah;
» jika masih bisa berbagi, berbagilah.
Karena semua yg ada tidak bisa kita bawa ke liang kubur. Jangan khawatir dgn. ahli waris, Tuhan yg akan mengatur rejeki selagi mereka berusaha. Nikmatilah hίdυρ  dengan. pasangan kita, selagi masih ada.

2. Sehari berlalu, umur berkurang sehari. Bila kita lewati hari ini dgn bahagia kita sangat beruntung. Berbuat baiklah & selalu mengucap syukur, krn kita tidak tahu kapan akan dipanggil.

3. Waktu cepat berlalu, hidup ini sangat singkat. Dalam sekejap kita memasuki masa tua, itu PASTI !

4. Bila membandingkan ke atas, kita selalu akan merasa kurang dan membandingkan ke bawah kita merasa lebih. Bila kita bisa merasa cukup dan mensyukuri apa yang kita punya, pasti kita bahagia. Bersyukurlah dengan apa yg. kita punya.

5. Harta, kekayaan, jabatan, semua hanyalah sementara, hanyalah titipan. Yang terpenting adalah mawas diri, berperilaku baik, bisa membantu orang dan tidak melakukan hal2 yang tercela. JANGAN MENYAKITI hati ORANG lain, karena karma itu ada. Yang terpenting adalah melatih diri, agar selalu sehat lahir dan batin. Karena KESEHATAN ADALAH KEKAYAAN dan MODAL utama untuk menikmati kebahagiaan hίdυρ.

6. Kasih orang tua kepada anak tidak terbatas ! Kasih anak terhadap orang tua ada batasnya. Sadarlah,  ANAK SAKIT, HATI orang tua TERIRIS.

ALLAH SWT SELALU PUNYA RENCANA YG INDAH UNTUK UMATNYA.

KETIDAKTAHUAN KITA KEMAHAKUASAAN ALLAH.                                                                          -                                                                                      Nabi NUH belum tahu Banjir akan datang ketika ia membuat Kapal dan ditertawai Kaumnya.

Nabi IBRAHIM belum tahu akan tersedia Domba ketika Pisau nyaris memenggal Buah hatinya.

Nabi MUSA belum tahu Laut terbelah saat dia diperintah memukulkan tongkatnya.

Yang Mereka Tahu adalah bahwa Mereka harus Patuh pada Perintah ALLAH dan tanpa berhenti Berharap yang Terbaik...

Ternyata dibalik KETIDAKTAHUAN kita, ALLAH telah menyiapkan Kejutan. Seringkali Allah Berkehendak didetik-detik terakhir dalam pengharapan dan ketaatan hamba2-Nya.

Jangan kita berkecil hati saat spertinya belum ada jawaban doa...Karena kadang Allah mencintai kita dengan cara-cara yang kita tidak duga dan kita tidak suka...

Allah memberikan apa yg kita Butuhkan, bukan apa yg kita Inginkan...!!!

Lakukan bagianmu saja, dan Allah akan mengerjakan bagianNya...

Tetaplah Percaya.
Tetaplah Berdoa.
Tetaplah Setia.
Tetaplah meraih RidhoNYA Aamiin ...
Tetap semangat meski dalam kesederhanaan... :)

Minggu, 05 Oktober 2014

RENUNGAN

RENUNGAN 
Masih ingat sama cita2 waktu kecil... ? Ingin menjadi dokter, pilot atau guru dll. Kadang itu cita2 karena liat di TV atau karena pengaruh orang tua yang keliatan keren.

Seiring waktu keinginan dan cita2 sering berubah, tidak lagi fokus. Namum tdk sedikit yang konsisten dgn tujuan awalnya. Sebenarnya tidak masalah kalo profesi sekarang ini adalah cita2 masa kecil atau cita2 darurat ketika dewasa, yang penting proses dari pencapaianya.

Tidak ada cita2 atau impian yang ketinggian atau kerendahan, karena setiap orang punya prosesnya sendiri yang akan mereka jalani. Proses itulah yang nanti akan menentukan kualitas hasil akhirnya. Setiap tujuan mempunyai alasan, sesederhana apa pun alasannya, itulah yang akan menjadi motif tindakan.

Seperti apa kita nantinya, apa hakikat tujuan kita sejatinya, pasti akan kelihatan di akhir cerita. Orang yg berorientasi pada kedudukan, materi atau yang benar2 tulus menjalani pengabdian tidak akan pernah terlihat sama.  Hanya mereka yg ikhlas menjadi pelayan kebaikanlah yang akan memperoleh pahala kebaikan serta keberkahan dalam kehidupannya.

Sabtu, 27 September 2014

SUATU SAAT KITA AKAN DAPAT GILIRAN.

RENUNGAN :
CEPAT ATAU LAMBAT KITA AKAN DAPAT GILIRANNNYA.

Seperti biasa saya sehabis pulang kantor tiba di rumah langsung duduk bersantai sambil melepas penat. Sepertinya saya sangat enggan untuk membersihkan diri dan berdoa. Sementara anak² & istri sedang berkumpul di ruang tengah. Dalam kelelahan tadi, saya disegarkan dengan adanya angin dingin sepoi² yang menghembus tepat dimuka saya.

Selang beberapa lama, seseorang yang tak tampak mukanya, berjubah putih dengan tongkat ditangannya tiba² sudah berdiri di depanku. Saya sangat kaget dengan kedatangannya yang tiba² itu. Sebelum sempat bertanya... siapa dia... tiba² saya merasa dada saya sesak... sulit untuk bernafas... namun saya berusaha untuk tetap menghirup udara sebisanya.

Yang saya rasakan waktu itu ada sesuatu yang berjalan pelan² dari dadaku... terus berjalan ke kerongkonganku... sakittttttttt... sakit... rasanya. Keluar airmataku menahan rasa sakitnya... Oh Tuhan, ada apa dengan diriku....??? Dalam kondisi yang masih sulit bernafas tadi, benda tadi terus memaksa untuk keluar dari tubuhku... kkhh... khhhh... kerongkonganku berbunyi. Sakit rasanya, amat teramat sakit. Seolah tak mampu aku menahan benda tadi... Badanku gemetar... peluh keringat mengucur deras... mataku terbelalak... air mataku seolah tak berhenti. Tangan & kakiku kejang² sedetik setelah benda itu meninggalkan aku. Aku melihat benda tadi dibawa oleh orang misterius itu... pergi... berlalu begitu saja... hilang dari pandangan. Namun setelah itu... aku merasa aku jauh lebih ringan, sehat, segar, cerah... tidak seperti biasanya.

Aku heran... istri & anak² ku yang sedari tadi ada diruang tengah, tiba² terkejut berhamburan ke arahku.... Di situ aku melihat ada seseorang yang terbujur kaku ada tepat di bawah sofa yang kududuki tadi. Badannya dingin kulitnya membiru. Siapa dia???????.... Mengapa anak² & istriku memeluknya sambil menangis... mereka menjerit... histeris... terlebih istriku seolah tak mau melepaskan orang yang terbujur tadi.... Siapa dia.............????????  Betapa terkejutnya aku ketika wajahnya dibalikkan... dia... dia... dia mirip dengan aku... ada apa ini Tuhan...????????

Aku mencoba menarik tangan istriku tapi tak mampu.... Aku mencoba merangkul anak² ku tapi tak bisa. Aku coba jelaskan kalau itu bukan aku. Aku coba jelaskan kalau aku ada di sini... Aku mulai berteriak... tapi mereka seolah tak mendengarkan aku. Seolah mereka tak melihatku.... Dan mereka terus-menerus menangis... aku sadar... aku sadar bahwa orang misterius tadi telah membawa rohku. Aku telah mati... aku telah mati. Aku telah meninggalkan mereka... tak kuasa aku menangis... berteriak.... Aku tak kuat melihat mereka menangisi mayatku. Aku sangat sedih... selama hidupku belum banyak yang kulakukan untuk membahagiakan mereka. Belum banyak yang bisa kulakukan untuk membimbing mereka.  Tapi waktuku telah habis... masaku telah terlewati... aku sudah tutup usia pada saat aku terduduk di sofa setelah lelah seharian bekerja.

Sungguh bila aku tahu aku akan mati, aku akan membagi waktu kapan harus bekerja, beribadah, untuk keluarga dll. Aku menyesal aku terlambat menyadarinya. Aku mati dalam keadaan belum ibadah.

Ya Allah, jika KAU ijinkan keadaanku masih hidup dan masih bisa membaca tulisan ini di Blog PAYON ini sungguh aku amat sangat bahagia. Karena aku MASIH mempunyai waktu untuk bersimpuh, mengakui segala dosa & berbuat kebaikan sehingga bila maut menjemputku aku akan lebih siap.

Silahkan sebarkan tulisan atau bacaan ini kepada orang2 terdekat Anda, dan mintalah mereka untuk melakukan hal yang sama. Jika kita lakukan dengan ikhlas insyaallah kita akan menuai kebaikan karena kita sudah saling menasehati dan mengingatkan. Mari berlomba dalam kebaikan.

JANGAN DIPENDAM

JANGAN DIPENDAM

Teman, Saya pernah membaca artikel menarik tentang teknik berburu monyet di Hutan² Afrika, caranya begitu unik. Sebab, teknik itu memungkinkan is pemburu menangkap monyet dalam keadaan Hidup-hidup tanpa cedera sedikitpun. Maklum, ordernya memang begitu. Sebab, monyet-monyet itu akan digunakan sebagai hewan percobaan atau  Binatang sirkus di Amerika.

Cara menangkapnya sederhana saja. Sang pemburu hanya menggunakan toples berleher panjang Dan sempit. Toples itu diisi kacang yang telah diberi aroma. Tujuannya,agar mengundang monyet² datang.  Setelah diisi kacang, toples-toples itu ditanam dalam tanah dengan Menyisakan mulut toples dibiarkan tanpa tutup. Para pemburu melakukannya di sore Hari. Besoknya, mereka tingal meringkus monyet-monyet yang tangannya terjebak di Dalam botol tak bisa dikeluarkan. Kok, bisa? Tentu Kita sudah tahu jawabnya.

Monyet² itu tertarik pada aroma yang keluar dari setiap toples. Mereka mengamati lalu memasukkan tangan untuk mengambil kacang² yang Ada di dalam. Tapi karena menggenggam kacang, Monyet² itu tidak bisa menarik keluar tangannya. Selama mempertahankan kacang² itu, selama itu pula mereka terjebak. Toples itu terlalu berat untuk diangkat.  Jadi, monyet-monyet itu tidak akan dapat pergi ke-mana²!

Mungkin Kita akan tertawa melihat tingkah bodoh monyet-monyet itu. Tapi, tanpa sadar sebenamya Kita mungkin sedang menertawakan diri sendiri.  Ya, kadang Kita bersikap seperti monyet² itu. Kita mengenggam erat setiap permasalahan yang Kita miliki layaknya monyet Mengenggam kacang.

Kita sering mendendam, tak mudah memberi maaf, tak mudah melepaskan maaf.. Mulut mungkin berkata ikhlas, Tapi bara amarah masih Ada di dalam dada. Kita tak pernah bisa melepasnya. Bahkan, Kita bertindak begitu bodoh, Membawa "toples²" itu ke mana pun Kita pergi.  Dengan beban berat itu, Kita berusaha untuk terus berjalan. Tanpa sadar, Kita sebenamya sedang terperangkap penyakit hati yang akut.

Teman, Sebenarnya monyet² itu bisa selamat jika mau membuka genggaman Tangannya. Dan, Kita pun akan selamat dari penyakit hati jika sebelum tidur Kita mau Melepas semua "rasa tidak enak" terhadap siapapun yang berinteraksi dengan Kita. Dengan begitu Kita akan mendapati Hari esok begitu cerah Dan menghadapinya Dengan senyum. Dan, Kita pun tahu surga itu diperuntukkan bagi orang² yang hatinya Bersih.

Jadi, kenapa tetap Kita genggam juga perasan tidak enak itu?